Rabu, 27 Maret 2013

TULISAN 2

TEORI KEPRIBADIAN SEHAT


A. ALIRAN PSIKOANALISA

     Psikologi sebagai sebuah ilmu akan selalu berkembang, seiring dengan berkembangnya mahzab-mahzab dan teori-teori baru yang bermunculan. Teori-teori yang muncul biasanya merupakan kritik dari teori-teori sebelumnya. Patut diakui bahwa titik pandang (teori) dalam psikologi tidak ada yang sempurna, sehingga terbuka kesempatan bagi ilmuwan untuk memberikan kritik dan masukan ataupun penyempurnaan dari teori yang sudah ada.Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dapat dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unil, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain diluar psikologi, melalui pemikiran Sigmund Freud.

^ Konsep Mental yang Aktif

     Konsep ini terutama dianut oleh ahli di Jerman. Pada waktu ini peran dominian struktualisme di Jerman telah diambil alih oleh aliran Gestalt. Paham Gestalt menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.

 ^ Perkembangan Treatment terhadap Gangguan Mental

     Pada masa ini penanganan terhadap penderita gangguan mental sangat tidak manusiawi dan disamakan dengan para pelaku kriminal serta orang-orang terlantar. Reformasi dalam penanganan penderita gangguan mental diawali dengan perbaikan fasilitas pengobatan, akhirnya mengarah pada perbaikan di bidang teknik terapi bagi gangguan emosional dan perilaku.

Singmund Freud
Psikoanalisis bukanlah sekolah psikologi, tetapi punya dampak yang besar dalam pemikiran dan teori dari banyak ahli psikologi. Psikoanalisis ditemukan di Vienna, Austria, oleh psikiatris Sigmund Freud (1856-1938). Selama prakteknya dengan pasien neurotik, Freud mengembangkan suatu teori perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikiran hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari permunculan dalam perilaku dan pikiran. Titik penting dari keinginan dan dorongan ini, menurut teori psikoanalisa, adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual, dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorngan tidak sadara yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah "motivasi yang tidak disadari" / (unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. 

Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamin. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku.  Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungssi psikis yang berada yaitu : Id, Ego dan Super Ego.

  • ID adalah wilayah yang primitif, kacau balau, dan tidak terjangkau oleh alam sadar. Id adalah sesuatu yang amoral, bukan immoral atau melanggar moral. Fungsi Id untukmemperoleh kepuasan sehingga kita menyebutnya sebagai prinsip kesenangan(pleasure principle).
  • EGO adalah satu-satunya wilayah pikiran yang memiliki kontak dengan realita. Ego dikendalikan oleh prinsip kenyataan (reality principle), yang berusaha menggantikan prinsip kesenangan milik Id. Sebagai satu-satunya wilayah dari pikiran yang berhubungan dengan dunia luar, maka ego pun mengambil peran "eksekutif" atau pengambil keputusan dari kepribadian.
  • SUPEREGO mewakili aspek-aspek moral dan ideal dari kepribadian serta dikendalikan oleh prinsip-prinsip moralistis dan idealis (moralistic and idealistic principles. Superego tak punya kontak dengan dunia luar sehingga tuntutan superego akan kesempurnaan pun menjadi tidak realistis (Freud, 1923/1961a).
Kepribadian yang sehat menurut Psikoanalisis:
  1. Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
  2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
  3. Mental yang sehatialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
  4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
  5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.

B. ALIRAN BEHAVIORISTIK

John B. Watson
  Sekolah ini dipraktisi oleh John B. Watson(1879-1958) yang lama di Universitas Johns Hopkins. Watson menolak bahwa pikiran sebagai subjek psikologi dan bersikeras bahwa psikologi dibatasi pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diobservasi (atau yang secara potensial dapat diobservasi).

 Aliran perilaku mempunyai 3 ciri penting:
  1. Menekan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen-elemen atau bangunan perilaku.
  2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menoolak kecenderungan-kecnderungan perilaku bawaan.
  3. Ciri ketiga dari behaviorisme difokuskan pada perilaku binatang. Menurut Watson, tidak ada perbedaan esensial antara perilaku manusia dan perilaku binatang bahwa kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang
 Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi berupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganutt Watson yang sangat besar masuknya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu pengkondisian.
 Kepribadian yang sehat menurut:
  1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
  2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
  3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap bawaan sendiri
  4. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif
   
C. ALIRAN HUMANISTIK
  Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950-an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis.
   Permasalahan ini dirangkum dalam lima postulat psikologi Humanistik dari James Bugental (1964), sebagai berikut:
  1. Manusia tidak bisa direduksi menjadi komponen-komponen.
  2. Manusia memiliki konteks yang unik di dalam dirinya.
  3. Kesadaran manusia menyertakan kesadaran akan diri dalam konteks orang lain.
  4. Manusia mempunyai pilihan-pilihan dan tanggung jawab.
  5. Manusia bersifat intensional, mereka mencari maksna, nilai, dan memiliki kreativitas.
 Pendekatan humanistik ini mempunyai akar pada pemikiran eksistensialisme dengan tokoh-tokohnya seperti Kierkegaard, Nietzsche, Heidegger, dan Sartre.
 Humanistik mengatakan bahwa manusia adalah suatu ketunggalan yang mengalami, menghayati dan pada dasarnya aktif, punya tujuan serta punya harga diri. Humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization). Humanisme menetang pesimisme dan keputusasaan pandangan psikoanalistik dan konsep kehidupan "robot" pandangan behaviorisme. Humanisme yakin bahwa manusia memiliki di dalam dirinya potensi untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau menerima tanggungjawab untuk hidupnya sendiri, dia akan menyadaro potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah dan tekanan sosial lainnya.





Source : 

Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.(1996). Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta: Gunadarma.


 
Freist, J & Freist, Gregory. (1998). Teori Kepribadian Edisi 7. Amerika: Salemba Humanika.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar