ASAL USUL KEHIDUPAN DI BUMI
Para ahli meneliti asal usuk kehidupan di bumi, yaitu adanya teori Abiogenesis, Biogenesis, dan Neoabiogenesis. Berikut ini saya akan menjelaskan satu persatu .
(A) 1). TEORI ABIOGENESIS
|
Aristoteles |
|
|
|
Anthony van Leenwenhoek |
|
Teori Abiogenesis(Generatio Spontanea) di pelopori oleh filsuf zaman Yunani Kuno yaitu Aristoteles (384-322 SM) yang di perkuat oleh Anthony van Leenwenhoek (abad ke 18) bahwa makhluk hidup berasal dari benda yang tidak hidup dan makhluk hidup
terjadi dengan sendirinya (secara begitu saja) dari makhluk tak hidup.
2) TEORI BIOGENESIS
Teori ini bertentangan dengan teori Abiogenesis. Dalam teori Biogenesis ada tiga tokoh penelitian yang ingin membenarkan/memecahkan teori Abiogenesis yaitu Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
(2.a) Francesco Redi (1688)
Redi mencoba meneliti daging yang didalam tabung.
Tabung I : tabung terbuka dan lalat masuk ke tabung tersebut dan bertelur.
Tabung II : tabung yang tertutup tidak memungkinkan adanya lalat yang
masuk dan bertelur ke tabung tersebut.
Tabung III : tabung yang di tutup dengan kain kasa, hal ini karena bau yang
ditimbulkan daging mengundang lalat untuk mendekatinya,
namun lalat tersebut hinggap di kain kasa hingga bertelur.
(2.b) Lazzaro Spallanzani(1750)
Tabung yang diatas menjelaskan air kaldu yang di panaskan dan dibiarkan terbuka, lalu di diamkan, tidak lama kemudian didalam air kaldu itu ada mikroorganisme dan air kaldu membusuk. Sedangkan, tabung yang dibawah air kaldu yang dipanaskan dan ditutup rapat, lalu di diamkan, tetapi didalam air kaldu yang tertutup tidak ada mikroorganisme.
(2.c) Louis Pasteur
Louis Pasteur melakukan eksperimen dengan menggunakan air kaldu
dengan labunya yang berbentuk leher angsa. Kesimpulan dari eksperimennya
adalah kehidupan yang terjadi karena adanya kehidupan sebelumnya, dan
segala sesuatu yang hidup berasal dari telur atau omne vivum ex ovo, omne ex vivo.
3). TEORI NEOABIOGENESIS
Evolusi Kimia
Dalam kondisi awal bumi seperti di atas Alexander Ivanovich Oparinmengajukan hipotesis, bahwa pada atmosfer purba bumi waktu itu terdapat senyawa air (H2O), hidrogen (H2), amonia (NH3), dan metana (CH4).
Dengan bantuan energi yang ada pada saat itu misalnya energi panas
bumi, sinar matahari, sinar ultra violet, sinar kosmis, maupun loncatan
petir, menyebabkan bahan-bahan tersebut terurai dan terbentuklah molekul-molekul organik.
Molekul organik yang terbentuk terkumpul pada permukaan perairan baik
laut, danau, sungai, maupun kolam. Kumpulan bahan organik yang terdapat
di perairan tersebut dinamakan sup purba atau sup primordial. Di sinilah diperkirakan tempat kehidupan pertamakali muncul.
Meskipun telah mengajukan hipotesis, tetapi Oparin tetap berpendapat
sangat sulit mempertimbangkan mekanisme transformasi molekul organik
sebagai benda tak hidup ke benda hidup. Percobaan yang dilakukan A.L. Herrera untuk
membuktikan hipotesis Oparin, menghasilkan asam amino dan suatu pigmen.
Tetapi seperti halnya Oparin, dia gagal mengkorelasikan pendapatnya
dengan masalah asal mula terjadinya kehidupan.
Mirip dengan hipotesis yang diajukan Oparin, seorang ahli kimia Amerika,Harold Clayton Urey,
menyatakan bahwa pada suat saat atmosfer bumi kaya akan molekul metana,
hidrogen, uap air, dan amonia. Karena pengaruh radiasi sinar kosmis dan
aliran listrik halilintar terjadilah reaksi yang menghasilkan zat
hidup. Menurut Urey zat hidup pertama tersebut selama berjuta-juta tahun
mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini.
Stanley Miller, mahasiswa Urey di Chicago University,
merancang alat yang digunakan untuk membuktikan hipotesis Urey. Ke dalam
alat yang diciptakannya Miller memasukkan gas hidrogen, metana, amonia,
dan air, kemudian dipanaskan selama seminggu sehingga gas-gas tersebut
dapat bercampur di dalamnya. Sebagai pengganti energi listrik
halilintar, ia mengaliri perangkat tersebut dengan loncatan listrik
tegangan tinggi. Berberapa waktu kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap
air yang tertampung, ternyata terdapat senyawa organik sederhana
seperti asam amino, adenin, dan gula sederhana seperti ribosa.
Eksperimen Miller tersebut banyak dikaji ulang oleh para ahli lain dan
ternyata memberikan hasil yang lebih mantap. Bila ke dalam perangkat
tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata dapat dibentuk ATP. Lembaga
penelitian lain menyatakan dalam percobaannya dapat dihasilkan
nukleotida yang merupakan penyusun utama DNA dan RNA yang berfungsi
mengendalikan aktivitas sel dan penurunan sifat.
Evolusi Biologi
Miller telah membuktikan bahwa interaksi antar metana, amonia, air, dan
hidrogen, ternyata membentuk asam amino yang merupakan substansi dasar
sel hidup. Dengan demikian teori evolusi kimia telah berhasil dibuktikan secara eksperimental.
Akan tetapi sampai sekarang belum diketahui bagaimana proses munculnya
sel hidup yang pertama. Namun demikian para ahli sepakat menyusun
skenario sebagai berikut:
Bahan organik yang terdapat di perairan (sup purba) akan saling berinteraksi membentuk makromolekul. Ini dibuktikan oleh Sydney W. Fox dengan
mencampur berbagai asam amino dan juga berbagai monomer atau subunit
seperti glukosa dan kemudian memanaskannya. Ternyata
makromolekul-makromolekul memang dapat terbentuk. Makromolekul yang
telah terbentuk cenderung membentuk agregat atau koaservat.
Koaservat berbentuk bulatan atau tetesan kecil di dalam air dan
dibatasi dari medium luarnya oleh lapisan membran tipis. Fox dalam
percobaannya juga menunjukkan bahwa molekul protein yang terbentuk
dengan pemanasan juga membentuk koaservat. Koaservat-koaservat memiliki
membran yang memisahkannya dari medium di sekelilingnya. Bahkan Fox juga
menunjukkan bila koaservat tersebut dimasukkan de dalam larutan yang
hipertonik, mereka akan menyusut. Ini menunjukkan bahwa koaservat
mempunyai sifat dapat melakukan osmosis seperti halnya sel hidup.
|
Tahapan dalam evolusi kehidupan
menurut hipotesis Oparin: 1. Bumi primitif. Atmosfir mengandung
hidrogen, air, metana dan amonia. 2. Sintesis dari campuran organik
sederhana: alkohol, gliserin, asam organik, purin, dan pirimidin. 3.
Sintesis dari makromeolekul: karbohidrat, lemak, protein, enzim,
nukleotida, dan asam nukleat. 4 Gabungan dari berbagai makromolekul
membentuk partikel-partikel besar dan kompleks. 5. Membran membungkus
organisme-organisme heterotrof primitif yang melakukan fermentasi. 6.
Permulaan duplikasi dan reproduksi molekular. 7. Fotosintesis dan
respirasi.
|
Koaservat satu dengan yang lain lalu berinteraksi membentuk koaservat
yang lebih besar. Ini memungkinkan terbentuknya berbagai campuran
molekul-molekul berbeda di dalam satu koaservat. Terbentuknyamembran primitif akan
disusul oleh terbentuknya membran yang sesungguhnya. Membran tersebut
akan melindungi makromolekul-makromolekul yang ada di dalamnya.
Disamping itu juga mendekatkan antar molekul tersebut agar dapat lebih
mudah berasosiasi atau meningkatkan kesempatan mereka melakukan
reaksi-reaksi kimia.
Koaservat dengan membran akan berkembang menjadi lebih kompleks bila di dalam reaksi kimia selanjutnya dapat membentuk asam nukleat yang
dapat memegang peranan penting dalam pengendalian aktivitas koaservat,
termasuk kegiatan pembentukan keturunan yang harus memiliki struktur dan
komposisi molekul-molekul yang sama dengan koaservat induknya. Fase inilah yang dianggap sebagai tahap sel hidup pertama (sel primitif).
Transformasi bahan organik hasil evolusi kimia menjadi sel hidup yang
pertama, berlangsung melalui evolusi biologi, dan berlangsung sampai
sekarang hingga tercipta seluruh makhluk hidup yang ada saat ini
http://mirza-shahreza.blogspot.com/2012/02/asal-usul-kehidupan-evolusi-organik-2.html
http://ensikloditya.blogspot.com/2010/11/asal-mula-kehidupan-di-bumi.html
(B). PERKEMBANGBIAKAN SECARA SEKSUAL DAN ASEKSUAL
Reproduksi
(perkembang biakan) merupakan aktivitas mahkluk hidup untuk
menghasilkan keturunan baru dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya
mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya agar tidak punah, reproduki terbagi menjadi dua yaitu :
1). Reproduksi secara Seksual (generatif)
Reproduksi
pada mahkluk hidup dapat terjadi secara generatif (seksual),
maksudnya adalah keturunan baru terbentuk melalui proses peleburan gamet
jantan dengan gamet betina.Peristiwa peleburan gamet jantan dan gamet
betina disebut fertilisasi (pembuahan).
(^^)Reproduksi generatif pada tumbuhan
Reproduksi generatif pada tumbuhan ( terutama tumbuhan berbiji / spermatophyte ) terjadi melalui proses pembuahan , yaitu peleburan serbuk sari ( gamet jantan ) dengan sel telur ( gamet betina ) yang didahului peristiwa penyerbukan / persarian, yaitu sampainya serbuk sari ke tujuan
(
alat kelamin betina : kepala putik ( Angiospermae ), tetes penyerbukan(
gymnospermae) ).
|
Gb. Struktur umum bunga Angiospermae ( dari : http://t0.gstatic.com/images? )
Penyerbukan
pada tumbuhan dapat terjadi dengan adanya perantara maupun tanpa
adanya perantara. Berdasarkan factor yang menjadi perantaranya,
penyerbukan dibedakan menjadi beberapa macam,
Tabel 1.1. Macam penyerbukan berdasarkan factor perantaranya
MACAM PENYERBUKAN
|
FAKTOR
PERANTARA
|
CIRI ALAT REPRODUKSI/
CIRI TUMBUHAN
|
ANEMOGAMI
|
Angin
|
Tidak memiliki perhiasan bunga atau bermahkota kecil ; serbuk sari banyak, ringan, dengan tangkai sari panjang ;
Kepala putik besar, bunga tdk berbau
|
HIDROGAMI
|
Air
|
Tumbuhan hidup di air
|
ZOIDIOGAMI
|
Hewan
|
|
a. entomogami
|
Serangga
|
Mahkota bunga dg warna mencolok; bunga berbau khas; mempunyai kelenjar nectar
|
b. ornitogami
|
Burung
|
Bunga mempunyai kelenjar madu, mengandung air, mengandng unsure merah
|
c. kiropterogami
|
Kelelawar
|
Bunga mekar pada waktu malam hari,bunga berukuran besar,letak menonjol
|
d. malakogami
|
Siput
|
Tumbuhan sering didatangi siput,
|
ANTROPOGAMI
|
Manusia
|
Tumbuhan berumah dua; tidak adanya vector alami sbg perantara
|
Table 1.2. Macam penyerbukan berdasarkan asal serbuk sarinya
NO
|
MACAM PENYERBUKAN
|
ASAL SERBUK SARI
|
KETERANGAN
|
1.
|
AUTOGAMI
|
Dari satu bunga sama
|
Terjadi pada bunga biseksual ( hermaprodit )
|
2.
|
GEITONOGAMI
|
Dari bunga lain tetapi masih dalam satu pohon yang sama
|
Terjadi pada tumbuhan berumah satu ( monoesis )
|
3.
|
ALOGAMI
|
Dari bunga tumbuhan lain yang masih sejenis
|
Umumnya terjadi pada tumbuhan yang berumah dua ( diesis )
|
4.
|
BASTAR
|
Dari bunga tumbuhan lain yang berbeda varietasnya
|
Biasanya dilakukan manusia untuk memperoleh varietas tanaman baru
|
|
2). Reproduksi secara Aseksual (vegetatif)
Reproduksi juga dapat
terjadi secara vegetatif (aseksual), maksudnya, adalah keturunan baru
terbentuk tanpa melalui proses peleburan gamet jantan dengan gamet
betina.Keturunan baru yang terbentuk secara generatif pada umumnya
memiliki sifat yang berbeda dengan kedua induknya, sedangkan keturunan
baru yang terbentuk secara vegetatif pada umumnya memiliki sifat yang
sama dengan induknya. Vegetatif dibagi 2 yaitu :
(^^) Vegetatif Alami
Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia.
Pada tumbuhan
- Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang
- Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih
- Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
- Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi
- Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
- Tunas. Contoh: kelapa
- Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
Pada hewan
- Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
- Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
- Membelah diri. Contoh: Amoeba
- Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
(^^) Vegetatif Buatan
Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain seperti manusia.
- Stek
- Cangkok
- Okulasi
- Enten
- Merunduk
- Kloning
http://5il4.wordpress.com/2009/01/22/reproduksi-generatif-vegetatif/
http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2010/10/perkembangbiakan-tumbuhan-secara.html
(C). GEOGRAFI KEHIDUPAN
I. PENYEBARAN MAKHLUK HIDUP
Dibeberapa daerah yang didunia memiliki makhluk yang berbeda-beda, tetapi kita menemukan beberapa flora dan fauna sama pada daerahnya . Yuuk kita bahas kenapa bisa terjadi penyebaran :D
a). FAKTOR BIOTIK
1. Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia tentu berpengaruh dalam persebaran makhluk hidup.
Contohnya, semakin banyak manusia yang menebang pohon, tentu semakin
sedikit pohon-pohon yang ada. Jika manusia terus menerus berburu, tentu
hewan-hewan semakin punah. Maka dari itu kesadaran dan aktivitas manusia
tentu berperan sangat penting dalam persebaran makhluk hidup.
2. Flora dan Fauna
Faktor hewan memiliki peranan terhadap
penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan,
kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Selain hewan juga ada faktor tumbuh-tumbuhan untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan
dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.
b). FAKTOR ABIOTIK
1. Iklim
Iklim sangat mempengaruhi dari persebaran flora dan fauna di suatu
negara, perubahan iklim akan mempengaruhi keberadaan flora dan fauna
baik dari segi jumlah maupun persebaran yang semakin berkurang. Iklim
sendiri adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah dalam kurun
waktu yang relatif lama. Sedangkan wilayah Indonesia, memiliki iklim
tropis yang sangat dikenali melalui tumbuhan yang sangat besar dan
selalu hijau sepanjang tahun.
Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Xerophyta (Xerofit) : tumbuhan yang mampu beradaptasi di daerah yang kering sekalipun, misalnya kaktus.
- Mesophyta (Mesofit) : tumbuhan yang dapat hidup di tanah yang lembab, misalnya padi.
- Tropophyta (Tropofit) : tumbuhan yang di dalam kehidupannya membutuhkan banyak air, misalnya teratai dan eceng gondok.
2. JENIS TANAH
Sifat fisik, kimia dan mineralogi tanah yang dimiliki masing-masing
kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan berbagai penggunaan tanah.
3. AIR
Perairan bumi dipenuhi dengan berbagai macam kehidupan.
Makhluk-makhluk pertama di dunia berasal dari perairan. Hampir semua
ikan hidup di dalam air, selain itu, mamalia seperi lumba-lumba dan ikan
paus juga hidup di dalam air. Hewan-hewan seperti amfibi menghabiskan
sebagian hidupnya di dalam air. Bahkan, beberapa reptil seperti ular dan
buaya hidup di perairan dangkal dan lautan. Tumbuhan seperti alga dan
rumput laut menjadi sumber makanan ekosistem perairan.
4. SUHU
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan
dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu
lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas
suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies
terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol
bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan
sebagainya.
C. KLASIFIKASI PENYEBARAN FLORA DAN FAUNA
1). PENYEBARAN FLORA
(^^) HUTAN HUJAN TROPIS
|
hutan hujan tropis |
|
ciri-ciri :
- curah hujan tinggi > 2000 mm//tahun
- suhu 20-30 derajat
- terdapat di daerah yang dilewati garis khatulistiwa
- pohonnya memiliki ketinggian 20m-40m
- sinar matahri bersinar sepanjang tahun
- dalam satu bulan ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil
- pohon/tumbuhan memiliki akar yang kuat, banyak dahannya serta berdaun lebar dan lebat
- banyak dijumpai tumbukan merambat, menempel dan lumut alam
- kerapatan pohon tinggi(lebat) sehingga membentuk tajuk(canopy)
- sinar matahari sulit menembus ke dasar hutan
terdapat di wilayah : Sumatra, Jawa dan Kalimantan
(^^) HUTAN MUSIM/GUGUR
|
hutan gugur/musim |
|
ciri-ciri :
- curah hujan merata antara 750mm-1000mm/tahun
- suhu -2 derajat celcius-18 derajat celcius
- pohon-pohon tidak terlalu rapat dan jumlah tumbuhan relatif sedikit
- mempunyai 4 musim (dingin, gugur, panas, semi)
- keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada tropis
- terdapat didaerah yang memiliki pergantian musim yang jelas antara pelig hujan dan kemarau
- pasa musim hujan tanamannya bertunassedangkan pada musim kemarau daunnya rontok untuk mengurangi penguapan.
terdapat di wilayah : Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
(^^) HUTAN TAIGA
|
hutan taiga |
|
ciri-ciri :
- musim dingin cukup panjang sedangkan musim kemaray sangat singkat
- tumbuhan sangat sedikit
- pohon utamanya adalah jenis konivera yang bentuk daunnya seperti jarum dan tahap terhadap kekeringan karena berlapis zat lilin
- perbedaan suhu musim panas dan dingin cukup tinggi
- keanekaragaman tumbuhan rendah
- pertumbuhan tanaman terjadi pasa musim panas yang berlangsung antara 3-6 bulan
terdapat di wilayah : antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
(^^) PADANG RUMPUT
1. SABANA : padang rumput hijau yang diselingi dengan pihon yang hidup
secara menyebar.
|
sabana |
ciri-ciri :
- terdapat di iklim keringdengan kelembapan yang rendah
- vegetasi pohon jarang dabn vegetasi penutup terditi dari rumput dan semak
- temperatur panas sepanjang tahun dan hujan terjadi secara musiman
- curah hujan 250mm-500mm
- tumbuhan sulit mengambil air karena hujan tidak teratur dan porositas yang rendah
- pohon yang paling banyak tumbuh jenis palem dan akasia
2. STEPA : hanya terdapat padang rumput yang luas.
|
stepa |
|
ciri-ciri :
- curah hujan sedikit dan tidak teratur yaitu antara 250mm-500mm
- tanah di padang rumput tidak mampu menyimpan air karena tingkat porositasnya rendah dan sistem penyaluran air kurang baik
- jenis rumput memiliki ketinggian hingga 3,5 m
- tumbuhannya sukar mengambil air
terdapat di daerah : Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
(^^) GURUN PASIR
|
gurun pasir |
|
ciri-ciri :
- banyak terdapat didaerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput
- memiliki curah hujan rendah
- pancaran sinar matahari sangat terik dan penguapan tinggi sehingga suhu pada siang hari sangat panas
- saat musim panas suhu dapat mencapai 40 derajat celcius
- tumbuhan yang dapat bertahan hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. ex : kaktus
terdapat di wilayah : Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
(^^) HUTAN TUNDRA
|
tundra |
|
ciri-ciri :
- daerah tundra memiliki musim dingin yang panjang dan gelap, karena sinar matahari hanya mencapai 23 derajat celcius
- saat datangnya musim panas berlangsung panjang secara terus menerus
- daerah tundra terdapat di daerah-daerah iklim kutub
- vegetasi yang dominan adalah spaghnum dan lichenes(lumut kerak)
(^^) HUTAN MANGROVE/BAKAU
|
hutan bakau |
ciri-ciri :
II. PEMBAGIAN WILAYAH BERDASARKAN IKLIM
a). Daerah Tropik
mempunyai ciriberiklim
panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Jahuari
hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat
ribuan spesies tumbuhan yang dapat membenntuk suatu hutan tropik dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
- Pohon-pohonnya besar dan tinggi, dapat mencapai 20-40 m
- Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas
- Di
dalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang
melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan
curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel
- Tanah
dibawah naungan hampir tidak pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini
menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas. Misalnya rotan
- Di lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Didalam hutan tropis yang lebat, terdapat beraneka ragam binatang,
mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau
dan binatang besar lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup dalam tumbuhan
ini, memiliki ciri : berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun,
berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada
musim penghujan tahun berikutnya.
Ciri lingkungan abiotik : suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sekitar 50 derajat celcius sedangkan pada
malam hari dapat mencapai 0 derajat celcius. kelembapan udara sangat rendah,
penguapan air sangat tinggi, yang berakibat pada tanahnya yang tandus.
b). Daerah Sub-Tropik
merupakan iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim
gugur, pusim dingin dan musim semi. Curah hujannya sepanjang tahun,
sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan
tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus,
karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur.
Ciri Bioma :
Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan
datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai.
Pada musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit,
dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
c). Daerah Kutub
Daerah ini, pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam
sehari. Pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari. Bioma
yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang
pohonnya terdisi dari satu spesies (homogen). Pohon khasnya adalah
konifer, dan hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti moose,
beruang hitam, dan marten.
Di belahan utara, terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit
energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam pada musim panas dan
dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji
tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang putih, musk oxen.
III. PEMBAGIAN WILAYAH UNTUK FAUNA
Persebaran fauna di permukaan bumi menurut Alfred Wallace :
- Paleoartic : wilayannya meliputi Eurasia, Himalaya, Afghanistan, Persia, Afrika, Inggris, dan Jepang. Fauna : tikus, bison, kucing kutub serta reptil.
- Ethiopian : wilayahnya meliputi Afrika sebelah Selatan Sahara, Madagaskar, dan Arabian Selatan. Fauna : jepara , zebra, unta, dan badak Afrika.
- Oriental : wilayahnya meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa Sulawesi, Filipina, dan Srilanka. Fauna : orang utan , harimau, gajah, badak bercula satu, antelop dan tapir.
- AUSTRALIAN : wilayahnya meliputi Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku. Fauna : kanguru, trenggiling, cendrawasih, kasuari, buaya, dan kura-kura.
- NEOTROPICAL : wilayahnya meluputi Meksiko bagian Selatan, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Fauna : kuda, tapir, antelop dan kera.
- NEARTIC : wilayahnya meliputi Amerika Utara, Greenland. Fauna : kalkun, bison, caribou, salamander, musk-oxen.
SOURCE : BUKU GEOGRAFI SMA
(D) EVOLUSI
1) Jean Baptise Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
- Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
- Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
- organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
2) Charles Darwin
Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada
tahun 1859, dengan judul "on the ofiginof species by means of natural
selection" atau "the preservation of favored races in the struggle for
life". Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :
- Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi alam dan seksual
- Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup
- Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi
- Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
- Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus
3) Alfred Wallace
memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin, bahwa spesies yang
ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu bertahan hidup.
4) Count De Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh
alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada
terbentuknya spesies baru.
5) Sir Charles Lyeel
Menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau, dan benua mengalami perubahan
6) Thomas Robert Malthus
Menyatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk naik seperti deret ukur,
sedangkan bahan makanan yang tersedia, naik seperti nilai hitung.
7) Anaximender
Bumi pada awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan.
Para makhluk hidup aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di
darat. Pada manusia, terdapat masa "part fish" dan "part human"
yang disebut merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada
masa dalam kandungan bayi selama proses perkembangan. Kemudian,
penampilan tersebut akan hilang pada manusia dewasa.
8) Aristoteles
Benda-benda hidup berkembang makin sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu, yakni entelecy, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk hidup di lautan
9) Epicurus
Epicurus sependapat dengan Aristoteles bahwa organisme berubah dan
berkembang makin kompleks dan makin maju. Namun bukan karena faktor entelecy yang mempengaruhinya, melainkan karena faktor "natural law".
10) August Weismann
Ilmuan ini melengkapi teori evolusi Darwin dengan teori genetika
modern. Menurutnya, evolusi adalah masalah genetika, yakni soal
keturunan bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel kelamin.
wow.. postingan'a keren" sis.
BalasHapusthanks ya .. @!